Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang selalu patuh dan tunduk pada-Nya. Ada sejumlah sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia.
Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar mengatakan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin, malaikat diciptakan dari cahaya. Hal ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR Muslim)
Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW tidak menyebut mengenai jenis cahaya yang menjadi asal penciptaan malaikat. Adapun, menurut hadits yang diriwayatkan oleh Ikrimah, cahaya yang digunakan untuk menciptakan malaikat adalah cahaya keagungan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
"Para malaikat diciptakan dari cahaya keagungan, sedangkan iblis diciptakan dari api kesombongan."
Kemudian, menurut hadits dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, "Allah menciptakan malaikat dari cahaya (yang keluar dari) kedua hasta dan dada."
Mengenai hal itu, Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar mengatakan bahwa hadits tersebut tidak boleh dijadikan dalil.
Tidak pernah lelah atau letih
Berbeda dengan manusia, sifat malaikat adalah tidak pernah merasa lelah atau letih. Meski tanpa istirahat, malaikat tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini berbeda dengan manusia yang bisa sakit bila tidak beristirahat sama sekali.
Sifat malaikat satu ini diterangkan dalam surah Al-Anbiya ayat 19:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
Cara membedakan asam dan basa
Senyawa asam sebenarnya bisa kita temukan dengan mudah pada beberapa buah-buahan, seperti lemon atau jeruk. Selain itu, ada juga di dalam bahan makanan seperti cuka dan pengawet makanan seperti asam benzoat.
Sementara itu, senyawa basa biasanya ditemukan pada benda-benda yang rasanya pahit seperti sabun atau obat. Sekali lagi, meski keduanya identik dengan rasa masam dan pahit, namun sangat tidak dianjurkan untuk membedakan larutan asam dan basa secara langsung. Kalau kamu mau membedakan mana larutan asam dan larutan basa, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut penjelasan setiap caranya:
Cara membedakan asam dan basa yang paling sederhana adalah mengujinya memakai kertas lakmus. Kertas lakmus sendiri merupakan kertas indikator yang akan berubah warna saat terkena larutan asam atau basa. Kertas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu lakmus merah dan juga lakmus biru.
Lakmus merah merupakan jenis kertas lakmus yang jika bersentuhan dengan larutan basa akan berubah warnanya menjadi biru. Sedangkan ketika bersentuhan dengan larutan asam, warnanya tetap.
Lakmus biru merupakan jenis kertas lakmus yang jika bersentuhan dengan larutan asam warnanya akan berubah menjadi merah, sedangkan jika bersentuhan dengan larutan basa, warnanya tidak berubah.
Jika kamu ingin menguji sifat dari sebuah larutan dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru, berikut ini ada rangkuman yang membantu mempermudah proses identifikasinya:
Kertas PH Universal, sama seperti kertas lakmus, merupakan indikator berbentuk kertas yang bisa kamu gunakan untuk membedakan asam dan basa. Bedanya kertas ini mempunyai beberapa warna yang menunjukkan skala nilai PH dari larutan yang diuji, mulai dari PH 1 sampai dengan PH 14.
Maka dari itu, dalam pelajaran Kimia, kertas PH Universal bisa digunakan untuk membedakan asam-basa, tetapi juga untuk mengetahui serta mengukur nilai PH dari suatu larutan. Cara kerjanya juga mirip dengan seperti kertas lakmus, yaitu warnanya akan berubah ketika bersentuhan dengan suatu larutan. Warna yang dihasilkan menunjukkan berapa nilai PH dari larutan tersebut.
Jadi, setelah dicelupkan pada sebuah larutan, kertas PH Universal ini akan berubah warnanya. Setelah itu, kamu perlu membandingkan perubahan warna tersebut dengan skala warna PH. Pilihlah warna yang paling sesuai untuk mengetahui berapa nilai PH dari larutan yang kamu uji. Kira-kira seperti ini gambaran skala PH dalam kertas PH Universal:
sciencenewsforstudents.org
Tidak menyombongkan diri
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah tidak sombong. Sifat ini tentu bertolak belakang dengan sifat manusia yang mudah sombong bila mencapai sesuatu.
Sifat mulia malaikat ini dijelaskan dalam surah An-Nahl ayat 49:
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ
Artinya: Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
Selain tidak sombong, sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah ketiadaan sifat angkuh. Jadi, malaikat tidak memiliki sifat buruk sama sekali. Mereka hanya mengabdi untuk menyembah dan memuji Allah SWT.
Sifat malaikat ini diungkapkan dalam surah Anbiya ayat 19:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
Asam Lemah dan Basa Lemah
Asam lemah merupakan senyawa asam yang ketika di dalam air sulit melepaskan ion H+. Selain itu, dalam larutannya mengalami disosiasi sebagian saja. Contohnya seperti:
Sedangkan basa lemah merupakan senyawa basa yang saat berada di dalam air sulit melepaskan ion OH- serta dalam larutannya mengalami disosiasi sebagian. Misalnya seperti:
Asam bereaksi dengan basa
Pada umumnya, setiap zat yang mempunyai sifat berlawanan cenderung bereaksi antara satu sama lain. Menariknya, reaksi antara asam dan basa menjadi pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, serta berbagai proses industri.
Tak hanya itu, reaksi antara kedua larutan ini dapat menghasilkan air dan garam sehingga disebut juga dengan penggaraman. Dari penjelasan ini, bisa disimpulkan bahwa asam dan basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Klasifikasi Asam dan Basa
Di atas sudah disebutkan bahwa larutan asam dan basa dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuat dan lemah. Kira-kira apa maksudnya? Mari kita bahas satu-satu, ya!
Senantiasa Takut kepada Allah SWT
Selain taat, malaikat juga takut kepada Allah SWT. Mereka semua senantiasa ber-taqarrub kepada Allah SWT dan sangat takut kepada-Nya. Allah SWT berfirman,
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ٤٩ يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠
Artinya: "Hanya kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa). Para malaikat (juga bersujud) dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 49-50)
Selalu patuh dan taat
Berikutnya, sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah patuh dan taat. Malaikat memang diciptakan untuk menyembah Allah SWT. Para malaikat tidak memiliki dorongan nafsu untuk meraih hal duniawi.
Mereka juga diketahui makhluk yang paling taat pada Allah SWT. Malaikat selalu menaati perintah dan tidak melanggar larangan-Nya.
Sifat taat dan patuh ini dijelaskan surah Al-Anbiya ayat 27:
لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Malaikat diciptakan dari cahaya (nur)
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia dapat terlihat dari proses penciptaan keduanya. Berbeda dengan manusia yang diciptakan dari unsur tanah, malaikat diciptakan Allah SWT dari cahaya (nur).
Selain itu, malaikat tidak memiliki jasad. Sehingga, malaikat hanya berbentuk ruh. Makanya, malaikat tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Sifat malaikat ini dijelaskan dalam sebuah hadis, yakni:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ ». (رواه مسلم)
Artinya: Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian. (HR Muslim)
Malaikat dan manusia berbeda. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu seperti manusia. Jadi, malaikat hanya memiliki sifat mulia. Mereka sengaja diciptakan untuk berbakti pada Allah SWT.
Sifat mulia ini dijelaskan dalam surah Abasa: 15-16:
Di tangan para utusan (malaikat) yang mulia lagi berbudi.
Selain itu, penjelasan tentang sifat malaikat yang mulai dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 26:
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ ۙ ٢٦
Artinya: Mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak. Mahasuci Dia." Sebaliknya, mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan.